Forest Programme III – Sulawesi telah melakukan Rapat Evaluasi Pelaksanaan proyek selama dua hari, 12-13 Desember 2022. Rapat tersebut dilaksanakan secara hybrid, yakni di Meeting Room Maja House (Jln. Sersan Bajuri, Nomor 72, Lembang, Bandung, Jawa Barat) bagi peserta offline (luring), dan melalui zoom cloud meeting bagi peserta online (daring). Peserta Workshop Evaluasi Forest Programme III – Sulawesi berjumlah 25 orang yang berasal dari PEA, PIU, Project Management Unit, National Advisor, dan Konsultan Pelaksana FP III.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kasubdit Penguatan Fungsi dan Pembangunan Strategis Kawasan Konservasi, Bapak Toni Anwar yang juga selaku Koordinator FP III. Dalam sambutanya, ia menyatakan tujuan kegiatan ini yakni: 1) Melakukan Evaluasi pelaksanaan kegiatan, realisasi anggaran tahun 2022, dan capaian masing – masing output, 2) Memantapkan rencana dan kegiatan tahun 2023, 3) Menyepakati hal-hal penting terkait pelaksanaan proyek tahun 2023, dan 4) Melakukan pembahasan terkait masukan untuk exit strategy proyek dan rencana perpanjangan proyek sampai tahun 2024, jelasnya. Kegiatan workshop evaluasi tahun 2022 ini membahas tiga hal utama, yakni: 1) Evaluasi capaian pelaksanaan kegiatan, 2) Pemantapan Annual Work Plan tahun 2023, dan 3) Pembahasan dokumen kegiatan yang dilanjutkan dan dikembangkan untuk tahun 2023 dan atau 2024, ujar Ibu Helmayetti Hamid, National Project Officer FP III.
Sementara itu, pada aspek capaian fisik kegiatan atau output fisik sudah tercapai semua secara kuantitas, namun secara kualitas output (outcome) perlu ditingkatkan. Peserta workshop evaluasi menyepakati beberapa hal untuk kegiatan 2023 di antaranya: Output 1: Penguatan kelembagaan dan pengembangan kolaborasi antara masyarakat (LPKD) dan BBTNLL, 2) Pengembangan aplikasi SIMRELI dan peningkatan kemampuan SDM dalam analisa data-data hasil SIMRELI, 3) Pengembangan pusat informasi dan pengelolaan Maleo, 4) Penajaman hasil dan rekomendasi survey Key Species, 5) Penerapan proses penanaman dalam PE, b) Output 2: 1) Penguatan Pemerintah Desa dalam pemeliharaan KTA, 2) Melanjutkan pemenuhan rencana aksi tahun kedua, 3) Pemeliharaan agroforestri, 4) Penguatan database, c) Output 3: 1) Evaluasi pendampingan pasca persetujuan PS, 2) Pelatihan paralegal untuk staf BBTNLL, Fasdes, dan local champion serta membangun mekanisme tim kerja paralegal dalam penanganan konflik pengelolaan SDA, 3) Bantuan ekonomi produktif untuk Kelompok Perempuan, 4) Monev saving book agroforestry, 5) Pemantapan lokasi agroforestri dalam kegiatan deliniasi rantek, 6) Pengkayaan tanaman Kemiri, Rotan dan Aren di dalam Area PS, d) Output 4 & 5: 1) Direktorat RKK sebagai pusat informasi dan pembelajaran konservasi alam, 2) Memperkuat kerjasama ke negara Lembaga Donor.
Lebih jauh lagi, sesuai artikel 2.2 pada FA, proyek diakhiri hingga 2024 dengan ketersediaan sisa anggaran sekitar EUR 1,5 juta. Dalam rangka pengakhiran proyek dan peningkatan kualitas output yang telah dicapai, diusulkan kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 dan atau 2024. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dan pengembangan kegiatan sebelumnya, namun tidak tercantum dalam log frame.
Di sisi lain, National advisor FP III, Ibu Listya Kusumawardhani menekankan pentingnya aspek dokumentasi dan pencatatan secara detil setiap capaian output yang telah tercapai. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut ditutup dengan foto bersama seluruh peserta. Sekian.
Kontributor: Muhd Indarwan Kadarisman