Selasa, 20 Januari 2023, Forest Programme III – Sulawesi (FP III) telah melaksanakan rapat evaluasi kegiatan 2022 dan persiapan pelaksanaan kegiatan tahun 2023, di Ruang Sonokeling, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Rapat tersebut dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Hutan, Ditjen PDASRH beresta tim, perwakilan Sekretaris Ditjen PSKL, dan para PIU FP III, yakni Kepala Balai Besar TN Lore Lindu beserta tim, Kepala Balai PDAS Palu Poso beserta tim, Kepala Balai PSKL Wilayah Sulawesi beserta tim, PPK masing-masing PIU, PEA, Konsultan Pelaksana, PMU dan National Advisor FP III. Rapat tersebut dipimpin oleh Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi Bapak Ahmad Munawir selaku PEA FP III untuk membahas semua evaluasi kegiatan 2022 dan persiapan pelaksanaan kegiatan tahun 2023.
Rapat ini diharapkan dapat menemukan solusi untuk berbagai permasalahan di PIU dan mempersiapkan segala kegiatan untuk tahun 2023, ujar Bapak Ahmad Munawir selaku PEA, dalam pembukaan rapat tersebut. Sementara itu, Kepala BBTNLL menyampaikan bahwa pada awal tahun 2023, BBTNLL membutuhkan bantuan PEA untuk segera memproses NOL Pengembangan Pusat Populasi Maleo. Selain itu, pada akhir 2023 BBTNLL akan melakukan perhitungan analisis tutupan lahan, jelas Ibu Titik, Kepala BBTNLL.
Di sisi lain, Kepala BPDAS Palu Poso, Bapak Encum menyampaikan progres Action Plan, dimana kegiatan ini telah berhasil membawa banyak dampak positif untuk KTH dalam membangun komitmen bersama untuk target rehabilitasi sebagaimana tersebut dalam SA dan Inception Report yakni 850 ha, ungkapnya. Pada tahun 2023 ini, sisa target tersebut rehabilitasi tersebut dapat tercapai dengan kolaborasi Bersama dengan berbagai pihak, termasuk PIU BPSKL Wilayah Sulawesi.
Lebih jauh lagi, Direktur Rehabilitasi Hutan Bapak Nicolas turut serta hadir dan menyampaikan dukungunga serta pendampingan untuk PIU BPDAS Palu Poso dan penyelesaian berbagai hambatan di kegiatan dan mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan di PIU BPDAS Palu Poso.
PIU BPSKL sebagian besar telah mencapai output, namun kualitas output tersebut yang perlu dtingkatkan kualitasnya. Sebagai contoh, capaian peta PLUP pada 48 desa telah tercapai, namun masalahnya adalah Peta PLUP tersebut belum sepenunya digunakan oleh perangkat desa dalam perencanaan pembangunan desa, bahkan perangkat desa belum memahmi urgensi dan manfaat sebenarnya dari peta PLUP tersebut. Oleh karenanya, sosialisasi dan pendampingan perangkat desan dan masyarakat untuk seoptimal mungkin menggunakan peta PLUP sangat diperlukan pada kegiatan tahun 2023 ini, ujar Bapak Akram, selaku Pejabat Pembuat Komitmen PIU BPSKL Wilayah Sulawesi.
Sementara itu, terakit target reabilitasi 850 ha dalam SA untuk rehabilitasi adalah tanggung jawab semua PIU, bukan hanya BPDAS Palu Poso. Rehabilitasi yang dimaksud adalah tidak harus selalu menanam bibit tanaman hutan namun dapat dilakukan dalam kegiatan Perhutanan Sosial oleh BPSKL Wilayah Sulawesi dalam upaya peningkatan produktivitas komoditi unggulan.
Oleh karena itu, Kepala Balai BPSKL Wilayah Sulawesi berkomitmen, bahwa sisa RHL sebanyak 154 ha untuk dialihkan penggunaanya pada kegiatan Perhutanan Sosial. Bapak Muchsin, Kepala Balai PSKL Wilayah Sulawesi juga menyatakan komitmen untuk mengalokasikan anggaran 10% pendamping dari APBN untuk mendukung anggaran HLN pada kegiatan 2023.
Di akhir rapat disepakat berbagai point penting untuk perbaikan pengelolaan proyek FP III ke depannya, serta point – point tindak lanjut yang urgent. Semua pihak yang hadir pada rapat tersebut menyatakan komitmen bersama dan kesediaan dalam Bersama-sama berkolaborasi untuk mencapai semua target dan kualitas output proyek. Rapat yang berlangsung cukup alot tersebut ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah. Sekian