Selasa siang, 06/12/2022, FP III telah melaksanakan Rapat Pengarah Tingkat Nasional atau disebut National Steering Committee Meeting Tahun 2022 secara hybrid di IPB International Convention Center. Hadir dalam rapat tersebut Perwakilan NSC FP III yakni: Ditjen Anggaran, Kemenkeu, Direktur Pinjaman dan Hibah, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Bappenas, Perwakilan Ditjen KSDAE, Ditjen PDASRH, Ditjen PSKL, Perwakilan Direktorat Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional, Setditjen KSDAE, Setditjen PDASRH, Setditjen PSKL, Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri, Kepala Biro Perencanaan, Tim Project Executing Agency (PEA) FP III, Kepala Balai Besar TN Lore Lindu, Kepala BPDAS Palu Poso, dan Kepala BPSKL Wilayah Sulawesi.
Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi, Bapak Ahmad Munawr selaku PEA dan juga mewakili ketua Steering Committee menyampaikan, bahwa tujuan dari Rapat Dewan Pengarah Tingkat Nasional (National Steering Commitee Meeting) tahun 2022 ini adalah: 1) Menyampaikan hasil-hasil kegiatan FP III dari tahun 2017 – 2022 serta kendala dan tantangan pelaksanaan project kepada National Steering Committee, 2) Mendapatkan arahan dan masukan terhadap exit strategy FP III dan rencana perpanjangan project dari National Steering Committee, dan 3) Menghimpun berbagai saran dan masukan terkait pelaksanaan project untuk perbaikan pelaksanaan project pada tahun 2023.
Ia juga
menjelaskan bahwa saat ini ketersediaan
anggaran masih tersisa sebesar EUR 3,05 dari total jumlah hibah HLN EUR 13,5
juta. Artinya sebanyak EUR 10,45 (78,44%) sudah
terealisasi sampai tahun 2022. Sebanyak
EUR 1,49 juta telah dialokasikan untuk tahun 2023, dan masih tersisa sebanyak
EUR 1,49 juta untuk pelaksanaan atau perpanjangan tahun 2024, jelas Ahmad
Munawir.
Sementara itu, peserta rapat sepakat dan mengapresiasi semua capaian project sampai tahun 2022. Aspek perpanjangan project juga mendapat respon positif dari NSC FP III, dengan saran untuk memastikan fokus kegitan apa yang akan diperpanjang, serta komitmen bersama untuk meningkatkan output yang telah dicapai.
National Steering Commitee Meeting ini menyepakati beberapa hal terkait rencana perpanjangan project, dengan beberapa pertimbangan, yakni: 1) Dalam Financial Agreement (FA) FP III (Article 2.2) disebutkan bahwa permintaan anggaran hibah FP III berakhir hingga tanggal 31 Desember 2024, 2) Sisa anggaran FP III setelah dikurangi usulan anggaran tahun 2023 adalah sebesar EUR 1.5 juta, 3) Saat ini FP III sedang finalisasi penyusunan dokumen exit strategy proyek, dan 4) Sebagian besar output telah tercapai, dan ada beberapa yang melebihi target output dan 1 kegiatan yang sedang dalam proses pecapaian output yaitu kegiatan rehabilitasi.
Lebih jauh lagi, forum rapat National Steering Committee sepakat bahwa secara umum, semua target output FP III telah tercapai secara kuantitas sesuai dengan log frame pada Separete Agreement (SA) FP III. Peserta rapat sepakat, bahwa yang perlu ditiingkatkan pada tahun berikutnya adalah kualitas dari output yang telah tercapai. Sebagai contoh, pada capaian 40 KKM, perlu dipastikan bahwa 40 KKM tersebut berjalan dengan baik, dengan keterlibatan semua pihak dan dapat melawati berbagai tantangan dan permasalahan dalam pelaksanaanya.
Di akhir sesi, Bapak Ratna Hendratmoko selaku kepala PEHKT Setditjen KSDAE menyampaikan masukan bawa aspek ownership dalam project ini juga sangat penting untuk diperhatikan, sebab ownership merupakan aspek penting keberhasilan dan keberlanjutan kegiatan-kegiatan pasca project. FP III perlu memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam project memiliki rasa ownership terhadap project ini, jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung lancar tersebut ditutup dengan foto bersama seluruh peserta serta ramah tamah. Sekian.
Kontributor: Muhd Indarwan Kadarisman