Kamis 30 Juni 2022, Sulawesi Community Foundation (SCF) memaparkan hasil kajian holistik jenis-jenis kunci (key-species) di kawasan TN Lore Lindu dan kegiatan Kuartal IV, yang menjadi bagian dari kegiatan pada PIU Balai Besar TN Lore Lindu. Kajian ini merupakan bagian dari capaian yang diperlukan dalam Forest Programme III Sulawesi, yang salah satunya adalah adanya nilai baseline populasi dan habitat dari jenis-jenis kunci tersebut.
Jenis-jenis kunci yang dikaji meliputi anoa (Bubalus quarlessi dan B. depressicornis), babirusa (Babyurussa celebensis), tarsius (Tarsius lariang, T. dentatus, dan T. pumilus), maleo (Macrocephalon maleo), julang sulawesi (Rhyticeros cassidix), dan damar (Agathis dammara).
Kegiatan paparan dilaksanakan di ruang pertemuan Balai Besar TN Lore Lindu di Palu. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala BBTNLL beserta jajarannya, konsultan dan PPO FP III, serta Amran Achmad beserta tim dari SCF.
Dalam arahannya, Kepala Balai Besar TNLL, Ir. Hasmuni Hasmar meminta kajian lebih mendalam mengenai ancaman terhadap kawasan TNLL yang berasal dari invasi jenis-jenis flora, khususnya jenis-jenis asing yang dapat menekan keberadaan jenis asli di dalam kawasan konservasi.
“Kami juga mengharapkan ada rekomendasi penguatan masyarakat sebagai mitra konservasi utama untuk usaha-usaha pelestarian Taman Nasional Lore Lindu”, demikian tambahan dari Hasmuni Hasmar.
Masykur selaku perwakilan dari tim SCF menyatakan bahwa memang masih perlu perbaikan untuk tampilan laporan ini. Diharapkan dalam waktu dua pekan ke depan, hasil kajian ini dapat diperbaiki untuk dapat disampaikan lagi secara lebih lengkap.
Sementara itu, Prof Amran Achmad menambahkan bahwa di tingkat tapak, kolaborasi antara BBTNLL dan masyarakat di sekitar taman nasional penting untuk ditingkatkan. Hal ini penting sebagai upaya mendukung kelestarian satwa kunci maupun kawasan taman nasional secara lebih luas. *
Kontributor
HB