“SINERGITAS MULTIPIHAK TINGKAT DESA DALAM PEMBANGUNAN AGROFORESTRI MENUJU DESA WALATANA YANG SEJAHTERA DAN TANGGUH BENCANA”
Seiring kesadaran masyarakat Desa Walatana terhadap kondisi wilayah mereka yang rentan terhadap bencana alam longsor dan merupakan wilayah yang masuk ke dalam zona seismik dengan resiko tinggi menjadi pemantik semangat kelompok masyarakat di Desa Walatana untuk berpartisipasi dalam kegiatan membangun agroforestri. Dalam rangka mewujudkan cita-cita membangun agroforestri sebagai pendekatan pembangunan desa berwawasan lingkungan menuju kesejahteraan masyarakat, maka melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Palu Poso sebagai Project Implementing Unit (PIU) pada Forest Programme III Sulawesi menyelenggarakan lokakarya pada tanggal 9 – 10 Desember 2021 di Hotel Paramasu Palu dengan tema “Sinergitas Multipihak Tingkat Desa dalam Pembangunan Agroforestri menuju Desa Walatana yang Sejahtera dan Tanguh Bencana”.
Pesertalokakarya diikuti 21 orang, terdiri dari unsur Pemerintah Desa Walatana dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Walatana bersama Kelompok Agroforestri, Kelompok Pertanian, Kelompok Peternak, Kelompok Perempuan Desa Walatana, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Walatana, KPA Interpala, Kelompok Siaga Bencana, Karang Taruna Tavialo Desa Walatana.
Lokakarya multipihak ini dimaksudkan untuk merumuskan sinergitas multipihak menuju Desa Walatana yang sejahtera dan tangguh bencana, menyusun rencana aksi bersama dalam skema agroforestri, dan mengkomunikasikan rencana aksi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi untuk memperoleh dukungan kebijakan terkait target pembangunan agroforestri.
Pada hari pertama kegiatan lokakarya multipihak Desa Walatana, diawali dengan arahan sekaligus membuka secara resmi kegiatan lokakarya oleh Chief Technical Advisor – Forest Programme III Sulawesi yang diwakili oleh Bapak Hanom Bashari selaku Assistant Chief Technical Advisor yang menyatakan bahwa keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan agroforestri di Desa Walatana, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi tidak dapat dipisahkan dari adanya sinergitas para pihak yang perlu dibangun sejak awal dengan menerapkan prinsip-prinsip pelaksanaan program FP III, yaitu: masyarakat sebagai mitra, multipihak, partisipatif, transparansi, kualitas, lansekap, inovatif, berkelanjutan, serta pembayaran sebagai insentif berbasiskan kinerja. Selanjutnya dibutuhkan komitmen dan tindakan nyata dari seluruh elemen masyarakat Desa Walatana dalam mencapai tujuan yang diharapkan dengan bersinergi dengan pemerintah desa dan atas dukungan kebijakan dari pemerintah daerah. Sebagaimana catatan pengantar yang disampaikan Kepala BPDAS HL Palu Poso, diwakili Kepala Seksi Evaluasi Bapak Solehuddin, S.Sos., M.P bahwa kegiatan lokakarya multipihak ini didasari pada target pencapaian output 2 pada Forest Programme III Sulawesi yang menjadi tanggungjawab BPDAS HL Palu Poso selaku project implementing unit, untuk melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan di dalam maupun di luar kawasan hutan. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di luar kawasan hutan dilakukan melalui penanaman jenis kayu yang dipadukan dengan jenis tanaman produktif dan multifungsi sesuai usulan dari masyarakat setempat dengan sasaran penanaman pada lahan milik kelompok agroforestri.
Secara teknis pelaksanaan pembangunan agroforestri di Desa Walatana didampingi intensif Konsultan agroforestri FP III Sulawesi bersama Fasilitator Desa untuk memastikan pelaksanaan kegiatan di tingkat tapak berjalan maksimal serta sesuai aturan dan perjanjian kerjasama program. Pembangunan agroforestri di Desa Walatana dilakukan dengan pendekatan swakelola dengan mengedepankan peran aktif masyarakat, mulai dari pemilihan jenis, pola penanaman, penyiapan bibit, pemeliharaan hingga penentuan komoditas unggulan sebagai investasi ekonomi dimasa mendatang. Peserta lokakarya multipihak juga mendapat penjelasan terkait filosofi pembanggunan agroforestri dan kegiatan pemanfaatan potensi limbah (residu) bahan organik yang cukup melimpah yang berasal dari limbah rumah tangga maupun limbah kegiatan pertanian.
Peluang dukungan program Pemerintah Kabupaten Sigi untuk membangun sinergitas pembangunan desa dalam rangka aksi bersama kelompok agroforestri Desa Walatana, telah dituangkan dalam rumusan hasil workshop yang ditandatangani oleh para narasumber pada hari kedua pelaksanaan workshop, masing-masing : Bapak Moh. Afif Lamakarate, ST., M.Si selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sigi., Bapak Rahmat Iqbal Nurhalish B. Aly, SP., MP., selaku Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi, Bapak Tugiran S.Pt., M.Si., selaku Kepala Diunas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi dan Bapak Asrul Repajori, S.Sos., MM., selaku Kepala BPBD Kabupaten Sigi serta perwakilan Pemerintah Desa Walatana Bapak Yayan selaku Sekretaris Desa dan Bapak Mirzam selaku perwakilan Kelompok Agroforestri Desa Walatana. Penandatanganan rumusan lokakarya oleh para narasumber sekaligus menjadi penutup pelaksanaan acara lokakarya dengan harapan adanya dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi akan membantu pencapaian tujuan membangun lanskap tutupan lahan yang hijau, produktif secara ekonomi dan menjadikan masyarakat disekitarnya menjadi berdaya sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Sigi untuk membangun Sigi Hijau.
Kontributor : @Roby Tungka – PPO FP III Sulawesi