Forest Programme III – Sulawesi mengadakan Bimbingan Teknis Pemodelaan Spasial Distribusi Spesies Batch III dengan berbasis aplikasi Maxent (Maximum Entropy) yang akan berlangsung dari tanggal 9 Oktober 2023 sampai 10 hari kedepan di Gedung Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi, Jl. Ir. H. Juanda No. 15, Kota Bogor.
Dibuka secara resmi oleh Direktur RKK, beliau mengingatkan arahan menteri, “kita harus mengelola kawasan berbasis spasial”. Kegiatan ini akan diikuti oleh beberapa UPT peserta lingkup Ditjen KSDAE wilayah indonesia bagian timur, antara lain: 1) Balai Besar TN Lore Lindu (site project FP3); 2) Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum; 3) Balai Besar KSDA NTT; 4) Balai KSDA Kalimantan Timur; 5) Balai KSDA Kalimantan Tengah; 6) Balai KSDA Kalimantan Selatan; 7) Balai KSDA Kalimantan Barat; 8) Balai TN Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti; 9) Balai TN Gunung Palung; 10) Balai TN Bukit Baka Bukit Raya; 11) Balai TN Tambora; 12) Balai TN Bali Barat; 13) Balai TN Wasur (Pendamping); 14) Balai TN Bantimurung; 15) Bulusaraung (Pendamping). Serta para narasumber yang berasal dari Sintas Indonesia, IPB University, Direktorat KKHSG dan Direktorat RKK.
Harapan diadakannya kegiatan ini adalah tersedianya informasi hasil pengolahan data sebaran spesies satwa dalam bentuk peta kesesuaian habitat satwa liar. Selain itu, setiap peserta dapat menyusun peta tematik kekayaan jenis (richness) satwa liar pada setiap kawasannya. Informasi ini sebagai pendekatan untuk menunjukan areal yang memiliki nilai keanekaragamah hayati tinggi.Kegiatan ini merupakan bagian dari peningkatan kapasitas SDM pengelola kawasan konservasi, sebagai satu kesatuan dalam upaya peningkatan kualitas output project FP III, khususnya pada output 1 dan output 4.
Sampai sekarang sudah ada 28 dari 74 UPT yang sudah mampu mengoperasikan Maxent dan ada produknya.
Kontributor: TIM FP3